Perhatikanpernyataan-pernyataan berikut! 1) Hasil buangan dari kegiatan hewan dan tidak menyebabkan keseimbangan lingkungan berubah. 2) Suatu benda yang tidak mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan. 3) Hasil buangan dan kegiatan manusia atau dari alam yang menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu. Limbahpengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena teroksidasi sehingga menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh limbah b3 dengan sifat pengoksidasi misalnya kaporit. c. Mudah menyala (flammable) Limbah yang 45 Di bawah ini yang bukan merupakan karakteristik dari limbah industri adalah : a. Reaktif b. Non korosif c. Mudah terbakar d. Mudah meledak e. Beracun 46. Limbah air kelapa jika diolah lagi menjadi suatu produk yang berguna untuk membantu buang air kecil adalah : a. Nata de coco b. Minuman anggur c. Coco husf chip d. Coco dust e. Asam cuka 47. cash. 19 Feb 2019 1630 9 Sifat Limbah B3 dan Perbedaannya yang Penting Diketahui Setelah kita mengetahui jenis limbah B3, maka tidak kalah penting untuk mengetahui sifat limbah B3 agar memudahkan kita untuk mengelola dan menanganinya. Apa saja sifat limbah B3? Explosive Explosive berarti mudah meledak. Limbah B3 dengan karakteristik ini cukup berbahaya untuk ditangani, karena kandungan gas di dalamnya yang bercampur dengan tekanan suhu dapat memicu ledakan kapan saja. Sehingga Anda perlu sangat berhati-hati dalam menanganinya. Yang termasuk dalam limbah B3 dengan sifat exploisive atau mudah meledak misalnya adalah limbah laboratorium seperti asam prikat. Flammable Flammable atau mudah menyala memiliki bahaya yang tidak kalah tinggi dari exploisve. Perbedaan limbah B3 ini adalah reaksi yang dihasilkan. Limbah B3 dengan sifat flammable mudah sekali menyala apabila terdapat kontak dengan udara, api, atau bahan lain meskipun dalam suhu yang stabil. Contoh dari limbah ini adalah pelarut benzena, aseton, dan beberapa zat kimia. Harmful Harmful atau berbahaya merupakan karakteristik limbah dalam fase padat, cair ataupun gas yang berpotensi menyebakan bahaya bagi kesehatan apabil terdapat kontak inhalasi maupun oral. Oxidizing Limbah B3 dengan karakteristik oksidasi adalah limbah yang melepaskan panas dan memercikan api saat terkontaminasi dengan bahan lainnya. Misalnya saja kaporit. Kaporit merupakan limbah yang serius dan butuh penanganan khusus karena sifatnya yang dapat memicu kebakaran. Korosif Ciri-ciri limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit saat terjadinya kontak atau karatan pada baja. Umumnya limbah korosif memiliki pH di atas 2 untuk yang bersifat asam dan 12,5 untuk jenis yang bersifat basa. Beberapa contoh limbah korosif adalah asam sulfat, accu, limbah asam dari baterai, dan sodium hidroksida yang sering digunakan di industri logam. Iritasi Apa bedanya iritasi dan korosi? Pada limbah dengan sifat irritant atau bersifat iritasi ini efeknya lebih pada sensitasi kulit, peradangan, pusing, hingga iritasi pernapasan. Yang termasuk dalam limbah irritant adalah zat asam formiat. Moderately Toxic Sifat limbah yang satu ini adalah beracun atau dengan kata lain terdapat zat berbahaya di dalam limbah yang membahayakan manusia atau pun makhluk hidup lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari zat ini antara lain keracunan, pusing, sakit-sakit lainnya, hingga kematian. Media penularannya pun sangat rentan, kontak melalui udara, kulit, atau pun terkonsumsi dapat langsung memberika efek-efek tersebut. Contoh dari moderately toxic antara lain adalah limbah pestisida yang biasa digunakan untuk pertanian. Karsinogenik, Mutagenik, dan Teratogenik Ini adalah sifat limbah yang sangat berbahaya. Limbah dengan karakteristik karsinogenik dapat memicu aktifnya sel kanker dalam tubuh. Limbah mutagenik merupakan limbah yang menyebabkan terjadinya perubahan kromosom. Sedangkan limbah teratogenik adalah limbah yang dapat memengaruhi pembentukan embrio. Berdampak pada Lingkungan CFC atau chlorofluorocarbon yang dihasilkan dari mesin-mesin penghasil udara dingin seperti AC dan lemari es merupakan hasil atau limbah dengan kategori merusak lingkungan. Limbah jenis ini tidak memberikan dampak langsung terhadap manusia dan makhluk hidup tapi memengaruhi ekosistem yang tetap berujung pada keberlangsungan kehidupan. Untuk mengetahui lebih banyak dan lebih lengkap mengenai limbah B3, silakan ikuti training Pengolahan Limbah B3 bersama kami dengan klik di sini. Berikut yang bukan sifat limbah B3 mudah terbakar adalah? Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% Limbah yang mengandung karbon anorganik Limbah bukan cairan yang pada suhu dan tekanan standar 25°C,760 mmHg dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan Merupakan limbah yang bertekanan yang sangat mudah terbakar Merupakan limbah pengoksidasi Jawaban B. Limbah yang mengandung karbon anorganik. Dilansir dari Ensiklopedia, berikut yang bukan sifat limbah b3 mudah terbakar adalah limbah yang mengandung karbon anorganik. Dapatkan info dari Penakuis Terbaru tentang cpns,PGP,CPG,UT ,pppk dan kumpulan soal. Mari bergabung di Grup Telegram "Penakuis", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kimia industri atau industri yang berbasis kimia merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan, baik limbah padat, cair maupun gas. Bagi industri-industri besar, seperti industri obat-obatan, teknologi pengolahan limbah yang digunakan mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat tingginya potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah yang tidak dikelola dengan baik maka diperlukan pemahaman dan informasi mengenai pengelolaan limbah secara benar. Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL 1995 ialah setiap bahan sisa limbah suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun B3 karena sifat toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemari lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Karakteristik Limbah B3 menurut PP No. 18 tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 enam kriteria, yaitu 1 Bahan Mudah Meledak Pada suhu dan tekanan standar 250C, 760 mmHg dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Bahan ini dapat berupa zat padat, cair atau campuran keduanya yang akibat suatu reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan besar serta suhu yang tinggi sehingga bisa menimbulkan peledakan. Contoh Trinitrotoluen TNT, Nitroglycerine, amonium nitrat Sedangkan campuran eksplosif dapat terjadi pula akibat pencampuran beberapa bahan terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu reaktor maupun dalam penyimpanan. Debu-debu seperti debu karbon dalam industri batu bara, zat warna diazo dalam pabrik zat warna dan magnesium dalam pabrik baja adalah debu-debu yang sering menimbulkan ledakan. Campuran yang dapat menyala, seperti udara dengan gas, udara dengan butir-butir cairan atau udara dengan bahan padat berupa serbuk akan terbakar oleh adanya nyala dan menghasilkan panas dan tekanan. Laju pembakaran dan akibat reaksi pembakaran tersebut dapat bermacam-macam. Letusan, ledakan, dan detonasi dapat dibedakan berdasarkan kenaikan laju pembakaran tersebut. 1 Letusan bidang api dan bidang tekanan berjalan dengan kecepatan hampir sama sampai dengan kira-kira 100 m/s. Contoh Campuran debu/udara yang menyala dalam bejana atau ruang terbuka. 2 Ledakan gelombang tekanan berjalan di depan bidang api kira-kira 100 – 300 m/s. Contoh Campuran uap pelarut dan udara dalam ketel tertutup. 3 Detonasi gelombang - gelombang berjalan di depan bidang api menghasilkan lagi bidang api selanjutnya, sehingga mengakibatkan kecepatan yang sangat tinggi lebih dari 300 m/s melebihi kecepatan suara. Contoh Campuran gas dengan udara yang menyala dalam saluran pipa yang panjang. 2 Bahan Mudah Terbakar Limbah yang mudah terbakar, mempunyai salah satu sifat sebagai berikut 1 Berupa cairan ung alkohol kurang dari 24%volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 600C akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. 2 Bukan berupa cairan yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran, tetapi melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan. 3 Bahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus. 4 Merupakan limbah pengoksidasi oxidizers bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak stabil. Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan. 5 Dapat terbakar pada suhu normal, contoh Gasoline dan Methyl Ethyl Ketone. 3 Bahan Reaktif Bahan kimia yang berlabel reaktif adalah a Bahan reaktif terhadap air Beberapa bahan kimia dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik mengeluarkan panas yang besar atau gas yangmudah terbakar. Berikut adalah bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air 1 alkali Na, K dan alkali tanah Ca, 2 logam halida anhidrat aluminium tribromida, 3 logam oksida anhidrat CaO, 4 oksida non-logam halida sulfurilklorida. Jelas zat-zat tersebut harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruang yang kering dan bebas kebocoran bila hujan. Bahan kimia yang sangat reaktif bila berkontak dengan air atau uap air di udara, contohnya Asam sulfat battery acid, Soda api lye, Senyawa phosphor . b Bahan reaktif terhadap asam Bahan-bahan yang reaktif terhadap air diatas juga reaktif terhadap asam. Selain itu ada bahan-bahan lain yang dapat bereaksi dengan asam secara hebat. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar atau eksplosif. Contoh kalium klorat/perklorat KCIO3, kalium permanganat KMnO4, asamkromat Cr203. Dengan sendirinya bahan-bahan ini dalam penyimpanan harus dipisahkan dari asam, seperti asam sulfat dan asam asetat. Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. c Bahan kimia tidak stabil Bahan kimia reaktif merupakan bahan kimia yang tidak stabil, dapat mengalami perubahan berbahaya pada kondisi suhu dan tekanan biasa. Semua bahan peledak termasuk golongan yang tidak stabil. Beberapa bahan kimia yang tidak stabil bila cara penyimpanannya tidak tepat dapat menimbulkan panas yang tinggi. Ada juga yang dapat mengembang sehingga memecahkan kontainernya. Contoh styrene, nitro glycerine. 4 Beracun Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut. Pencemar beracun ini dapat tercuci dan masuk kedalam air tanah sehingga dapat mencemari sumur penduduk disekitarnya dan berbahaya bagi penduduk yang menggunakan air tersebut. Selain itu, debu dari limbah ini dapat terhirup oleh para petugas dan masyarakat disekitar lokasi limbah. Limbah beracun juga dapat terserap kedalam tubuh pekerja melalui kulit. Limbah ini dikatakan beracun apabila limbah tersebut dapat langsung meracuni manusia atau mahluk hidup lain, salah satu contohnya adalah pestisida, atau limbah yang mengandung logam berat atau mengandung gas beracun ini biasanya didefinisikan sebagai senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan hidup, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh limbah beracun, antara lain 1 Pestisida, sebagian besar pestisida yang sudah tidak diijinkan untuk digunakan bersifat beracun seperti DDT, Aldrin dan Parathion. 2 Bahan farmasi, sebagian bahan-bahan farmasi yang sudah tidak memenuhi spesifikasi atau tidak terpakai dapat bersifat beracun seperti obat anti kanker atau narkotika. 3 Pelarut Halogen, pelarut seperti Perchloroethylene dan Methylene Chloride yang digunakan untuk pembersihan lemak dan kegiatan lain. 4 Sludge/lumpur dari pengolahan limbah dari kegiatan electroplating dan sludge/lumpur dari pengolahan air limbah dari kegiatan yang menggunakan logam berat dan sianida. 5 Logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan sebagainya. Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu sedangkan Hg dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Daftar lengkap limbah B3 dapat dilihat di PP No. 85 Tahun 1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Berikut ini tabel 4. Limbah berbahaya produksi industri. 5 Infeksius Biasanya adalah limbah laboratorium medis atau lainnya. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti Hepatitis dan Kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan ini didefinisikan sebagai bagian tubuh manusia dan atau cairan dari tubuh orang yang terkena infeksi dan atau limbah dari laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Contoh limbah jenis ini, antara lain 1 Bagian tubuh manusia seperti anggota badan yang diamputasi dan organ tubuh manusia yang dibuang dari rumah sakit/klinik. 2 Cairan tubuh manusia seperti darah dari rumah sakit/klinik. 3 Bangkai hewan yang ditemukan dinyatakan resmi terinfeksi. 4 Darah dan jaringan sebagai contoh dari laboratorium. 6 Bahan Korosif Limbah yang memiliki dari salah satu sifat berupa 1 Menyebabkan iritasi terbakar pada kulit. 2 Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja. 3 Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari untuk yang bersifat basa.

berikut ini merupakan sifat limbah mudah terbakar kecuali